Inilah cerita Tentang aku dan 3 Sahabat ku yang
pernah bersamaku, yang saling mengerti, saling mendukung, dan saling merangkul
satu sama lain ketika salah satu diantara kita ada yang tersesat dan tak tau
arah.
Kita bertemu di satu lingkungan, Bukan cinta yang
mempersatukan kita namun hati yang ingin kita bersatu berjalan beringiringan
saling rangkul satu sama lain agar diantara kita tidak ada yang tersesat
dijalan. Bukan pertengkaranlah yang memisahkan kita akan tetapi keegoisan dari
diri kita masing-masinglah yang membuat kita terpecah belah, berantakan tidak
beraturan, yang memilih untuk berpisah.
Saat Jarak Memisahkan kita semakin jauh. Terlena
dengan masa depan dan melupakan masa lalu yang indah yang pernah kita rangkai
dengan cerita-cerita kebersamaan kita kala itu. Kita melangkah bersama dan
saling rangkul dari titik mulai hingga akhirnya kita terpecah belah. Berpisah
untuk kesekian kalinya. Pergi dan saling melupakan.
“Kau pergi seperti dedaunan yang terhembus angin
seketika. Kau melupakan masa lalu seperti angin yang menerpa debu-debu kelam
yang kau anggap itulah masa lalu kita.”
Cobalah lihat kebelakang ada siapa di belakangmu?
Seorang sahabat sejatimu yang pergi dan tidak berjalan searah denganmu. Aku berjalan
dengan bayanganku yang setia menemaniku ke arah Utara, Kau berjalan ke arah Selatan,
Dia berjalan ke arah Timur, dan serta Dia berjalan ke arah Barat. Saat
keegosisan membuat kita terpecah belah, kita berjalan tidak searah saling
menuju jalan yang tidak kita inginkan. Mungkin aku hanya dapat berjalan searah
denganmu saat didalam mimpimu, namu aku tidak akan pernah berjalan searah
dengamu didunia nyata.
Ketika kita semua sudah sampai didepan sebuah
pintu masa depan kita masing-masing, namun itu bukan pintu kita. Kita kembali
berjalan menuju tempat dimana terakhir kita bersama. Kita berjalan beriringin
dari tempat dimana kita terpisahkan sampai akhirnya kita menemukan sebuah pintu
yang memiliki 4 jalan untuk kita bertemu. Inilah jalan menuju masa depan kita
yang sesungguhnya.
Biarkanlah air mata yang mengantarkan kepergian
mereka dan membentuk sebuah tulisan perpisahan terakhir antara aku, kau, dia,
dan dia. Dan biarkanlah senyum kebahagiaan yang akan mempertemukan aku, kau, dia,
dan dia kembali.
Rasanya ini bukan sebuah cerita mengenai kisah
persahabatan ku, melainkan sebuah kisah Tentang Kita. Saat Jarak Memisahkan
kita satu sama dengan yang lainnya. Tapi kalian tetap sahabat terbaik yang
pernah aku miliki. Walaupun kalian lupa dengan ku tapi kalian tidak akan pernah
aku lupakan sampai kapanpun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar